Sahabat

Sabtu, November 28, 2015

Hello weekend! Postingan kali ini mau cerita soal sahabat. Jadi ada berapa sahabat kamu? Aku? Nggak kehitung. Ngerasa kaya banget karena punya banyak sahabat. Sahabat yang bener-bener sahabat lho yaa.

Pertama, aku lahir di Kalimantan Tengah, Palangkaraya. 10 tahun disana alhamdulillah punya banyak sahabat. Dari yang lebih muda, seumuran, sampai yang lebih tua pun ada. Waktu masih kecil belum terlalu ngerti artinya sahabat dan pentingnya sahabat. Sampai waktu harus pindah dari Palangkaraya baru kerasa deh namanya pisah sama sahabat itu sedih. Kerjaan ayah yang mengharuskan aku sekeluarga tinggalnya pindah-pindah dan berjauhan dengan sahabat-sahabatku. Setelah Palangkaraya, Pontianak, lalu Medan. Kata sebagian teman-temanku “enak banget dev pindah-pindah jadi temennya dimana-mana” iya sih bener, tapi sedih karena nggak bisa barengan lagi.

Jarak mungkin hanya sekecil hambatan untuk pertemuan, tapi nggak buat silaturahmi, apalagi jaman sekarang udah canggih, bisa video call juga, dan alhamdulillah sampai sekarang masih lancar banget komunikasi sama temen-temen yang jauh disana. Bahkan dari yang dulunya biasa aja sekarang malah deket banget. Terbukti jarak dan waktu itu bisa membuktikan siapa sahabat kamu sebenarnya.

Buatku, sahabat itu keluarga kedua. Aku bisa bebas jadi diri sendiri kalau lagi sama sahabat-sahabatku. Nggak perlu jaim dan nggak mesti ada yang ditutupin. Ngelakuin hal yang konyol tapi menyenangkan. Bisa sharing masalah walaupun nggak mesti semuanya kita ceritakan. Yaa, untuk hal-hal yang pribadi banget mending curhatnya sama Allah, hehe. Aku sendiri paling nggak bisa kalau ada masalah cuma dipendem, dulu suka banget galau-galauan di sosmed, sekarang ngurangin banget yang begituan, dipikir-pikir ngapain dapet solusinya juga nggak, jadi aku lebih suka sharing atau curhat sama sahabat-sahabatku. Solusinya dapet, tenangnya juga dapet. Dan dari situ kita taulah siapa sahabat kita sebenernya, seberat apapun masalahnya, sebesar apapun kesalahannya kita, kalau mereka tetap disampingmu, merekalah sahabat kamu sebenernya.

Kenapa lebih milih cerita sama sahabat dibanding mamah atau keluarga? Karena biasanya mamah tuh baperan haha kalau anaknya sedih beliau bisa 1000x lebih sedih katanya. Jadi mending nggak cerita sama mamah biar mamah nggak ikutan sedih :D

Pernah nggak waktu dinasehatin ini itu kadang nggak sepaham sama sahabat kita? Kalau aku sering banget, tapi aku sangat menghargai mereka, dan itu salah satu bukti mereka peduli sama kita. Sebaliknya begitu, mereka juga nggak pernah marah kalau saran dari mereka nggak diturutin, kita saling menghargai aja, toh pilihannya tetap ada pada diri kita dan kita yang akan menjalaninnya, itu prinsip kita. Membiarkan mereka memilih pilihan yang kadang nggak sesuai, bukan berarti mendukung, tapi lebih ke menghargai aja mungkin ya, setiap orang punya alesan untuk melakukan sesuatu. Terus, waktu saran mereka ternyata lebih bener, apa kita jadi ngejekin atau bilang “tuh coba aja kamu nurut pasti nggak akan gini” apa kita gitu? Nggak sama sekali, mereka malah rangkul dan bilang “udah, yang penting jangan diulangin lagi” itu yang selalu mereka bilang. Aaah i’m so lucky to have them.

Berantem itu pasti pernah terjadi karena perbedaan pendapat seringnya, tapi alhamdulillah itu nggak pernah makan waktu lama, karena apa? Karena saling sayang jadi bisa saling memaafkan dan mengesampingkan ego.

Memilih sahabat atau teman itu penting, katanya kalau kita bergaul dengan yang jual minyak wangi kita akan terkena wanginya, sebaliknya pun begitu. Mamah bilang “berteman sama siapa aja, yang penting dianya baik sama kita”. Itu yang selalu aku terapin juga, banyak temen itu baik. Nggak peduli gimana-gimananya yang penting dianya baik sama kita dan yang terpenting mendukung kita dalam kebaikan. Jadi, kalau harus di mention siapa-siapa sahabat terbaikku, alhamdulillah banyak, yang jauh yang dekat semuanya baik luar biasa.

Semoga persahabatan ini abadi sampai di akhirat nanti. Al-Hasan Al-Bashri berkata “perbanyaklah sahabat-sahabat mu’minmu, karena mereka memiliki Syafa’at pada hari kiamat”.


See u in another post..

You Might Also Like

0 komentar

thank you for visiting my blog



Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Instagram Feed

Subscribe