Pertemuan 7.230 detik
Selasa, Juli 05, 2016Aku pikir, satu-satunya pengobat rindu adalah pertemuan, ya, seharusnya begitu. Tapi, untukku pertemuan seperti salah satu ujian yang dapat menggoyahkan hati ku, setelah malam itu aku memutuskan untuk melupakanmu.
Tak perlu berada didekatmu untuk membuat ku bahagia, mencuri pandang dan melihatmu tersenyum sudah cukup membuat ku lega, berarti kamu baik-baik saja. Pertemuan 7.230 detik itu membuat ku bahagia tapi sekaligus menyedihkan, ketika kamu pergi tanpa sepatah kata pun padaku, ah memang aku bukan siapa-siapa pikirku, aku memandangi punggungmu, hati kecilku masih berharap kamu akan berbalik, tapi tidak. Bahkan bayanganmu pun sudah tidak terlihat.
Pertemuan 7.230 detik itu hanya ujian yang menggoyahkan hati ku. Padahal sudah banyak malam aku lewati tanpa mu, tanpa sapa, canda, tawa, dan obrolan ringan kita yang mungkin biasa saja, tapi tidak buatku yang mungkin sedang jatuh hati padamu. Dan malam ini, seharusnya aku tak perlu risau lagi mengingatmu. Tapi, kenyataanya berbalik, setelah pertemuan 7.230 detik malam itu.
Tidak, kamu tidak mematahkan hatiku, justru kamu menghidupkannya kembali dengan cara yang sederhana dan aku yakin kamu pun tak sadar membuatku seperti ini.
Malam ini, aku terlalu sulit menghapus bayanganmu hingga berada didalam tulisanku di ruang rindu, 04 juni 2016 23:10.
0 komentar